PPID Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Polbangtan Gowa Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Angkatan I di Kabupaten Bantaeng




 Bimbingan Teknis (Bimtek) ini menghadirkan Ir. Budi Taufik, M.Si selaku Kepala Dinas Pertanian yang mewakil Bupati Bantaeng Dr. H. Ilham Syah Azikin, M.Si.

Kami bersyukur karena dianugerahi alam yang “3 dimensi”, ada pegunungan, pesisir dan dataran rendah sehingga pengembangan pertaniannya mengacu pada karakteristik lahan.

Untuk dataran rendah kami fokus ke tanaman pangan, padi dan palawija. Tidak besar tapi intensitas pertanaman kami adalah IP 300, ujar Budi.

Hadir membuka Kegiatan Bimtek, Dr. Ir. Syaifuddin, MP, Direktur Polbangtan Gowa. Dalam arahannya, Dr. Syaifuddin mengawali dengan memperkenalkan program utama Kementerian Pertanian terutama dalam menghasilkan petani muda.

Syaifuddin juga menambahkan melalui pendidikan vokasi tahun ini ditargetkan ada 6.701 orang terlatih. Ada pula target penumbuhan wirausaha muda sebanyak 822 kelompok dan fasilitasi kewirausahaan dan ketenegakerjaan pemuda sebanyak 5.000 orang.

SYL mengungkapkan bahwa saat ini Kementan memiliki konsentrasi jangka panjang dalam menumbuhkan minat anak muda pada sektor pertanian modern.

“Di era sekarang, startup dan robot construction sudah menjadi bagian dari pertanian. Dengan begitu digital systeam menjadi pendekatan baru di sektor pertanian masa depan. Anak muda tidak perlu turun ke lumpur, cukup mainkan remot control sudah bisa tanam dan panen,” katanya.

“Kemampuan riset dan teknologi yang kita miliki, pasti modern dan pertanian bisa dilakukan dengan baik,” katanya.

Kepala Badan Penyuluh Pengembangan Sumber Daya Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi kembali menegaskan, petani muda milenial memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Menurut Dedi, keberhasilan suatu bangsa dan negara ditentukan kebangkitan milenialnya. Begitu juga keberhasilan suatu pembangunan pertanian akan terwujud manakalah kaum milenialnya bangkit.

“Kita berdayakan penyuluhnya, kita berdayakan petaninya,Balai Penyuluh Pertanian, petani milenial, Kelompok Wanita Tani. Semua kita berdayakan. Kita sama-sama bangun sdm pertanian Indonesia agar bertul-betul profesional,mandiri dan berdaya saing,” tambahnya.

Dedi menyampaikan, hingga saat ini sdm pertanian memberikan kontribusi terhadap produktivitas, yaitu sebesar 50 persen. Inovasi teknologi sarana dan prasarana sebesar 25 persen. Sedangkan, peraturan perundang-undangan, dan kebijakan lokal wisdown sebesar 25 persen.