Mahasiswa Polbangtan Gowa Manfaatkan Rumah Bokashi untuk Mengolah Limbah Ternak Menjadi Pupuk Organik
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa menginovasi pembuatan pupuk organik pada Program Pembelajaran Kreativitas Mahasiswa. Muh Alwi Syam, Ahmad Novel Laitupa, M Inas Arfansyah, Agung Wahyu dibawah bimbingan Ir. Dahlan, MM., melakukan pengolahan limbah ternak sapi menjadi pupuk bokashi di Rumah Bokasi Polbangtan Gowa, Selasa (17/02/2021). Pupuk bokashi sendiri merupakan salah satu jenis pupuk organik yang diolah dengan bantuan teknologi fermentasi menggunakan EM4.
Pupuk bokashi inovasi keempat mahasiswa ini merupakan salah satu jenis pupuk organik yang diolah dengan bantuan teknologi fermentasi menggunakan EM4. Untuk membantu meningkatkan produktivitas pembuatan pupuk secara optimal dan efisien maka pada proses pembuatan pupuk bokashi ini digunakan suatu novel device komposter dengan pemberian panas yang memanfaatkan sumber daya alam.
Hasil pupuk yang dibuat kemudian dipasarkan ke beberapa tempat seperti kelompok tani yang ada di desa keempat mahasiswa tersebut, dosen polbangtan, dan masyarakat sekitar kampus. Media pemasaran yang digunakanpun bermacam-macam seperti media social, market place, maupun door to door. Harga yang dipasarkanpun bermacam-macam sesuai kemasan dan sangat terjangkau yakni 4 kg harga Rp. 12.000 dan kemasan 1,5 kg harga Rp. 5.000.
“Kita tidak perlu terlalu bergantung dengan pupuk (anorganik). Lebih pakai organik yang lebih bagus. Kita harus membelajarkan diri untuk tidak bergantung dengan subsidi. Walaupun pemerintah juga mempersiapkan ini (pupuk),” kata SYL.
epala BPPSDMP Dedi Nursyamsi juga tengah mensoosialisasikan pertanian organic dengan menggunakan pupuk organic. Para petani diharapkan dapat melaksanakan pertanian organik dengan harapan hasil pertaniannya mendapatkan produksi yang sehat. Jika petani sehat, negara akan kuat.