PPID Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Di Bantaeng, Dr. Azikin Solthan Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh




 Dalam sambutannya, Dr. Azikin yang merupakan anggota Komisi IV DPR RI ini berterima kasih atas amanah yang diberikan masyarakat Butta Toa Bantaeng sehingga duduk di Parlemen untuk periode yang kedua. Imbasnya bisa dirasakan Kembali dengan program-program yang dapat dirasakan untuk kepentingan hidup masyarakat.

Bimtek ini merupakan kegiatan yang kami gagas dengan Kementerian Pertanian yang tujuannya adalah peningkatan kapasitas petani dan penyuluh. Membangun kekuatan SDM pertanian adalah kebutuhan di semua daerah, termasuk di Bantaeng.

Azikin juga berkisah saat dirinya memberikan intervensi untuk peningkatan SDM petani kentang di Ulu Ere. Kala itu,  katanya, membiayai studi banding sejumlah petani dari Bantaeng ke Jawa untuk meningkatkan hasil pertanian.

Intinya, tegas Azikin Solthan,  peningkatan SDM petani adalah hal mutlak mesti dilakukan daerah. Tujuan utama dari peningkatan SDM ini, imbuhnya lagi, tentu membangun kekuatan petani untuk mendorong terciptanya peningkatan produksi pertanian.

Dr. Syaifuddin yang merupakan Direktur Polbangtan Gowa dalam laporannya juga berterima kasih dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan anggota Fraksi Gerindra DPR-RI ini atas perhatiannya selama ini untuk pengembangan pertanian, terkhusus lagi untuk kepentingan hidup masyarakat petani.

Ditambahkan, kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas penyuluh dan petani. Agar petani dapat menerapkan teknologi pertanian demi meningkatkan produksi pertanian di Bantaeng.

Apa yang dilaksanakan oleh Polbangtan Gowa terkait Bimtek ini merupakan arahan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Apalagi, kata dia, sektor pertanian sedang memasuki era baru yang memiliki pendekatan online sistem dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Menurutnya, langkah intervensi pertanian baru harus dilakukan agar Indonesia benar-benar maju, mandiri dan berdaulat pangan.

Ke depan, Mentan optimis anak muda mampu menjadi para petani sukses dengan memanfaatkan fasilitas dan bantuan yang ada. Dengan begitu, petani akan terus termotivasi untuk melakukan sebuah ide baru dan inovasi kreatif.

Sebagai informasi, saat ini Kementan sudah menetapkan target pencetakan 2,5 juta petani muda untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Pencetakan ini dilakukan untuk merealisasikan program jangka panjang pemerintah. Upaya ini bahkan sudah dulakukan dengan melakukan kerjasama dengan Kementerian lain dan perguruan tinggi.

“Kita juga sudah satu tahun mendorong, membangun dan menciptakan petani muda milenial. Petani muda milenial walaupun jumlahnya sedikit, tapi pengaruh dan dampaknya terhadap pembangunan pertanian luar biasa sangat signifikan,” ujar Dedi.

“Karena itu, kita sebagai insan pertanian, sebagai birokrat, sebagai pegawa negeri atau sebagai penyuluh harus senantiasa mendorong petani milenial. Insyallah tahun 2021, kita akan bangun terus Kostratani di seluruh pelosok Tanah Air,” ujar Dedi.

Dedi menyampaikan, hingga saat ini sdm pertanian memberikan kontribusi terhadap produktivitas, yaitu sebesar 50 persen. Inovasi teknologi sarana dan prasarana sebesar 25 persen. Sedangkan, peraturan perundang-undangan, dan kebijakan lokal wisdown sebesar 25 persen.