PPID Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Kerjasama Kementan dan Komisi IV di Sulbar, Suhardi Duka: Peningkatan SDM Petani adalah Mutlak




 Dalam sambutannya, Dr. Suhardi yang merupakan anggota Komisi IV DPR RI ini menyampaikan jika petani ingin bantu pemerintah meningkatkan ekspor tiga kalipat, kalian harus pintar, caranya ada dua yang pertama adalah melalui lembaga formal anak-anak kita sekolahkan di pertanian sehingga nantinya ada regenerasi petani yang terus bergelut dengan pertanian. 
Selanjutnya akan melatih petani bawang, peternak ayam bahkan khusus petani coklat, untuk berbuat banyak dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian. Asalkan petani mau, kami pasti bantu. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, berbagai bantuan khususnya di sektor pertanian, digelontorkan melalui Komisi IV. Termasuk bimtek yang kita laksanakan ini,” jelas Suhardi.

Intinya, tegas Suhardi Duka, peningkatan SDM petani adalah hal mutlak mesti dilakukan daerah. Tujuan utama dari peningkatan SDM ini, imbuhnya lagi, tentu membangun kekuatan petani untuk mendorong terciptanya peningkatan produksi pertanian.

Menurutnya, kegiatan ini mendapatkan anggaran dana dari Kementerian Pertanian melalui perjuangan para anggota dewan di Komisi IV. “Sejak saya bertugas dan berkecimpung di pertanian sejak 1992 sampai sekarang, baru kali ini ada kegiatan pelatihan yang melibatkan kerja sama komisi IV dengan Kementerian Pertanian,” aku Syaifuddin.

Apa yang dilaksanakan oleh Polbangtan Gowa terkait Bimtek ini merupakan arahan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Apalagi, kata dia, sektor pertanian sedang memasuki era baru yang memiliki pendekatan online sistem dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Menurutnya, langkah intervensi pertanian baru harus dilakukan agar Indonesia benar-benar maju, mandiri dan berdaulat pangan.

Ke depan, Mentan optimis anak muda mampu menjadi para petani sukses dengan memanfaatkan fasilitas dan bantuan yang ada. Dengan begitu, petani akan terus termotivasi untuk melakukan sebuah ide baru dan inovasi kreatif.

Sebagai informasi, saat ini Kementan sudah menetapkan target pencetakan 2,5 juta petani muda untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Pencetakan ini dilakukan untuk merealisasikan program jangka panjang pemerintah. Upaya ini bahkan sudah dulakukan dengan melakukan kerjasama dengan Kementerian lain dan perguruan tinggi.

“Kita juga sudah satu tahun mendorong, membangun dan menciptakan petani muda milenial. Petani muda milenial walaupun jumlahnya sedikit, tapi pengaruh dan dampaknya terhadap pembangunan pertanian luar biasa sangat signifikan,” ujar Dedi.

“Karena itu, kita sebagai insan pertanian, sebagai birokrat, sebagai pegawa negeri atau sebagai penyuluh harus senantiasa mendorong petani milenial. Insyallah tahun 2021, kita akan bangun terus Kostratani di seluruh pelosok Tanah Air,” ujar Dedi.

Dedi menyampaikan, hingga saat ini sdm pertanian memberikan kontribusi terhadap produktivitas, yaitu sebesar 50 persen. Inovasi teknologi sarana dan prasarana sebesar 25 persen. Sedangkan, peraturan perundang-undangan, dan kebijakan lokal wisdown sebesar 25 persen. (muz).